Jakarta, CNN Indonesia — Kanselir Jerman, Olaf Scholz, menegaskan siap membela Ukraina jika Rusia menyerbu negara tersebut.
Pernyataan itu muncul saat Scholz mendapat pertanyaan soal keseriusan pemerintah Jerman untuk menghentikan proses membuka Nord Stream 2 di tengah konflik antara Rusia dan Ukraina. Di pekan sebelumnya, mereka mengisyaratkan akan menghentikan proyek itu.
Lihat Juga :
Calon Pasukan Khusus AL AS Tewas usai Jalani Diklat ‘Neraka’
Nord Stream 2 merupakan jaringan pipa gas yang memungkinkan Jerman secara efektif menggandakan impor gas dari Rusia
“Kami siap mengambil langkah bersama sekutu kami, semua langkah-langkah yang diperlukan. Kami punya kesepakatan yang sangat jelas dengan Amerika Serikat soal transit gas dan kedaulatan energi di Eropa,” kata Scholz menjawab pertanyaan itu, dikutip TASS, Minggu (6/2).
Scholz kemudian berujar, “Kami juga sepakat, kami akan mendukung Ukraina. Sangat jelas bahwa dalam situasi seperti ini semua opsi ada di atas meja.”
Lihat Juga :
Kronologi Rayan Bocah Maroko Jatuh ke Sumur Hingga Kata Terakhirnya
Pemimpin Jerman itu tak memberi rincian lebih lanjut. Ia hanya mengatakan Berlin akan mendukung secara tegas Amerika dan Cs-nya.
PlayUnmute
Loaded: 1.02%
Fullscreen
“Kami bekerja sangat keras dengan sekutu kami di NATO dan Uni Eropa untuk memperjelas apa yang bisa kami lakukan di situasi spesifik ini,” kata dia lagi.
Scholz juga menegaskan bahwa Jerman tetap mengambil pendekatan selain rencana intervensi membela Ukraina secara militer.
Menurut Scholz, hal itu penting untuk memberi pesan kuat bahwa perang akan menghabiskan banyak biaya.
“Itu akan menjadi harga yang terlalu tinggi untuk turut campur tangan di Ukraina,” lanjut dia.
Scholz tetap mengupayakan konflik itu reda melalui jalur-jalur diplomasi dengan pihak terkait seperti Amerika Serikat, NATO, dan Rusia.
Scholz akan mengunjungi Amerika Serikat untuk bertemu Presiden Joe Biden, hari ini, Senin (7/2).