Mantan Presiden Ukraina Dilarang ke Luar Negeri

Mantan Presiden Ukraina Dilarang ke Luar Negeri

Jakarta, CNN Indonesia — Mantan presiden Ukraina, Petro Poroshenko, mengatakan pada Sabtu (28/5) dilarang ke luar negeri. Dia menuduh pemerintah Ukraina melanggar apa yang disebut gencatan senjata politik sejak Rusia memulai invasi

Poroshenko, yang bertugas 2014-2019, kerap muncul ke publik sejak perang dimulai, sebagai komentator di siaran televisi internasional.

Lihat Juga :

Ukraina Bakal Mati-matian Pertahankan Donbas dari Rusia

Partainya European Solidarity adalah partai terbesar kedua di parlemen Ukraina setelah partai Presiden Volodymyr Zelensky berkuasa.

AFP menjelaskan, usai invasi Rusia, parlemen Ukraina melarang beberapa partai pro-Rusia dan mengizinkan yang lain tetap beroperasi di bawah apa yang disebut gencatan senjata politik. Ini merupakan pemahaman tersembunyi bahwa semua pihak akan mengesampingkan ketidaksepakatan politik untuk bersatu melawan perang.

Pihak Poroshenko mengatakan dia ‘ditolak melintasi perbatasan Ukraina’ dan menuduh pemerintah melanggar perjanjian tersebut.
PlayUnmute
Loaded: 0.16%
Fullscreen

“Ada risiko bahwa dengan keputusan ini, otoritas telah melanggar ‘gencatan senjata politik’ selama perang … yang merupakan salah satu pilar persatuan nasional menghadapi agresi Rusia,” kata pihak Poroshenko.

Olahraga